![]() |
source: pexel |
TETANGGA. Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata ini buk? yep gampang aja. Mereka yang tinggal di sebelah kita, depan dan belakang kita dan di lingkungan tempat tinggal kita. Sebagai makhluk sosial tentunya kita sangat membutuhkan kehadiran mereka. Entah itu sebagai teman bercerita atau bahkan teman untuk mencari bantuan saat kita kehabisan gula, misalnya.
Dalam hidup bertetangga, kita hidup dengan bermacam isi kepala dan pikiran yang tentunya gak sama dengan isi kepala kita. Sedikit saja kepleset lidah dan terbawa baper bisa membawa bencana lho buk. Hidup bertetangga memang gak gampang buk. Kita harus bisa menjaga keharmonisan didalamnya.
Demi terciptanya lingkungan bertetangga yang adem, ayem, tentrem ada baiknya buibuk juga memperhatikan hal yang bisa menyulut konflik antar tetangga seperti di bawah ini.
1. Gosip
Seperti kepanjangannya "Makin Di Gosok Makin Sip" hal demikian paling gampang untuk menyulut api perselisihan buk. Bermula dari bisik-bisik tetangga lalu menyebar dan menjadi topik utama saat berkumpul di depan rumah. Hal ini sebaiknya jangan di lakukan ya buk. Belum tentu berita yang kita dengar itu adalah sebuah kebenaran. Gosip adalah pembunuh paling jahat dalam hubungan bertetangga. Ada baiknya tahan diri untuk gak memulai pembicaraan dengan kalimat, "Eh tau gak sih.." lalu jika kita di posisi sebagai penerima berita apa yang harus di lakukan? mengalihkan pembicaraan dengan topik lain. Kalaupun usaha kamu gak berhasil sebaiknya kamu cari alasan untuk segera angkat kaki dari konferensi tersebut buk.
2. Pertengkaran Anak
Gak jarang lho terjadi juga saat anak yang bertengkar juga melibatkan orang tua. Hanya karena gak terima anak berantem lantas orang tua pun ikut memusuhi tetangga.
Duh. Siapa yang lebih dewasa disini ya buk?!
Ketika anak bertengkar tentunya peran orang tua disini sangat penting untuk memberi pemahaman bahwa hal itu biasa terjadi dalam pertemanan. Jika si anak melakukan salah, orang tua bisa membimbing anak untuk menyelesaikan konflik diantara mereka. Bukannya malah ikut mengompori si anak ya buk.
3. Masalah Uang
Uang menjadi masalah yang sensitif dalam semua bentuk hubungan. Bertetangga pasti selalu ada kegiatan dengan menggunakan uang entah itu arisan, kerja bakti, biaya lingkungan dan sebagainya. Jika kita terlibat perjanjian hutang-piutang, dana talangan atau bahkan traktir-mentraktir sebaiknya di bicarakan dengan jelas mengenai apa, siapa dan bagaimana teknisnya ya buk.
Tegaskan kembali agar tidak terjadi kesalahpahaman antar tetangga. Begitupun jika terjadi ketidaksepakatan sebaiknya segera di selesaikan buk supaya tidak berlarut-larut dan akan menjadi bumerang di kemudian hari.
4. Memihak Yang Sedang Berselisih
Dengan banyaknya isi kepala yang beragam tentu gak gampang menyatukan pendapat secara bulat ya buk. Pasti ada satu atau dua yang berlawanan. Jika di biarkan pasti akan terjadi dua pihak yang bersitegang. Kalau hal itu sudah terjadi lantas apa yang bisa kita lakukan sebagai tetangga? tetap NETRAL. Apabila kita memihak salah satu yang berselisih tentunya akan semakin memperpanjang pertikaian dan membuat suasana semakin panas.
Sebagai mahkluk sosial hidup bertetangga tentu perlu menjalin hubungan yang harmonis. Tetangga adalah saudara terdekat kita saat kita dalam masalah. Tetangga juga adalah penjaga pertama saat kita tidak ada di rumah. Jadi sudah seharusnya kita hidup dengan harmonis menjalin hubungan yang baik tanpa konflik.
Selamat bertetangga.
7 Komentar