Advertisement

Rapikan Mainannya, Yuk!

 Assalamualaikum....


Buibuuuuuuk..siapa disini yang suka sebel bin kesel bin mangkel kalau lihat mainan si kecil berserakan kayak kapal pecah? ngacuung!!

Sama dong dengan saya. Kalau mainan besar-besar masih enak ya ngerapihinnya tinggal cemplungin aja ke kotaknya. Gimana dengan mainan yang ukurannya kecil-kecil buk? saya sih senewen ya kalau harus ngumpulin mainan yang kadang ada di kolong meja, kadang ada di selipan sofa malah kadang ada di dalem kulkas(?). Beneran lho ini, Ale tuh saking isengnya mainan hotwheelnya suka di simpen dalam kulkas bareng yogurt dan minuman susu miliknya. Kan sebel, udah anaknya ribut minta cariin, ibuknya nyari sampe jungkir balik, gak taunya ada di dalam kulkas.

Nah, supaya buibuk gak kesel lagi saya  mau bagi-bagi tips nih gimana caranya supaya si kecil mau ikut urun tangan merapikan mainannya setelah selesai bermain. Hal ini ibuk lakukan setelah mencari-cari referensi dan melihat langsung cara Miss-nya Ale di sekolah.





1. Memisahkan mainan yang jarang di pakai & sering di pakai

Nah ini saya terapkan di rumah. Ale ini anaknya kalau suka dengan satu jenis mainan maka mainan yang di pakai itu terus, sementara yang lainnya di biarkan. Solusinya adalah memisahkan mainan yang jarang di pakai dan masih sering di pakai dalam dua box atau kontainer yang berbeda, agar mainan si kecil tidak berserakan dan ketika di cari mudah di ketemukan.


2. Negosiasi dengan si kecil sebelum ia membuka kotak mainannya

Di rumah, Bukale menyimpan mainan dalam tiga kontainer box. Ketika Ale sedang main lego dan ingin buka kotak mobil-mobilan, maka ibuk ajak Ale untuk merapikan dulu legonya baru boleh membuka box lainnya. "Kalau Ale mau buka box yang isi kereta, box yang ini kita rapikan dulu yuk. " ajakan sederhana tapi gak terkesan memerintah biasanya di dengar oleh si kecil. Alhamdulilah, sejauh ini Ale bisa di ajak untuk nego. Hal ini menurut Bukale penting supaya dia kelak terbiasa untuk rapi dan teratur.





3. Contohkan sambil bernyanyi

Bukale pernah melihat Miss-nya di sekolah mengajak Ale dan teman-temannya merapikan mainan sambil bernyanyi. Efektif banget. Anak-anak akhirnya tergerak untuk ikutan. Lagunya sederhana dan hanya beberapa kalimat saja. Jangan lupa ibuk juga ikut memberi contoh ya, merapikan mainan sembari bernyanyi pasti seru. Si kecil pasti tergerak untuk mengikuti langkah ibuk. 

"Clean up.. Clean up.. Everybody everywhere.. " Itu aja kalimat lagunya. Simple kan. 


4. Pisahkan mainan yang bisa di sumbangkan


Seperti pepatah sedikit demi sedikit lama - lama mrnjadi bukit. Begitu pula dengan mainan si kecil. Mainan boneka berbunyi sewaktu dia masih bayi tentunya sudah gak terpakai lagi di usianya yang sekarang. Mobil-mobilan yang sudah hilang bagian rodanya karena keisengan kreatif si kecil pun sudah tentu tak bisa terus menerus di simpan. Saatnya untuk memilih dan memilah, buk. 

Pisahkan mainan yang sudah gak terpakai lagi tapi masih layak untuk di sumbangkan. Semua mainan tersebut bisa kita donasikan ke panti asuhan terdekat atau biasanya ada komunitas-komunitas yang mau menerima mainan layak. Walau sudah gak di gunakan oleh si kecil, tetapi masih berguna untuk anak lainnya. 



Mumpung si kecil masih bisa di arahkan, yuk, ajak dan latih si kecil untuk bertanggung jawab terhadap benda kesayangannya. 

Semoga bermanfaat, ya!


Posting Komentar

7 Komentar

musdalifahmansur mengatakan…
Ada bekal nih buat nanti kalau punya anak, karena memang anak-anak kadang agak susah ya keliatannya kalau urusan baberes begini. Ilmu dari mbak akan ku terapkan sama anak-anakukelak. Aamiin
Nuru Sasandra mengatakan…
Masyaallah tipsnya bermanfaat ini.. anaku masih 8 bulan jadi bisa pelan-pelan mgajarinnya
momtraveler mengatakan…
Itu lagunya sama banget kek aku mbak kalo ngajakin beberes anakku. Cuma anakku yg ribet klo mainan semuanyaaa harus dikluarin dijejer2 gtu tapi alhamdhulilah sudah kubiasakan habis main ya harus dibereskan
Wah ini bisa diterapkan kalau lagi sama ponakan, asyik juga kan beresin barang sambil nyanyi, belajar. Anaknya juga jadi hepi~
Bening Pertiwi mengatakan…
terima kasih ilmunya, mbak. bekal bagus banget ini biar nanti kalau punya anak bisa diajak kompromi, hihihi. udah ngebayangin gimana rumah kayak kapal pecah kalau berantakan. hmmm ... dan ibunya harus modal sabar banget ini
srisubekti.com mengatakan…
Ale anak pinter, udah bisa disiplin dari kecil..mamanya juga yg sabar ngajarin.. Peluk buat Ale, srhat selalu ya Nak..
Dewi Rieka mengatakan…
Iyaaa baru-baru ini aku memilah mainan bocah, yang sudah nggak dipakai lagi dan rusak ya dibuang, yang masih bagus tapi udah nggak dilirik lagi aku donasikan ke PAUD dekat rumah