Assalamu'alaikum.. Buk. Sehat?
Kali ini saya mau berbagi pengalaman vaksin nih. Setelah menunggu sembari harap-harap cemas, akhirnya tiba juga giliran saya vaksin. Yes. Saya di daftarkan oleh tempat saya bekerja untuk program vaksin gotong royong. Sejak awal pemerintah mengadakan vaksin, saya antusias banget untuk ikutan. Saya sih berprasangka baik yah semoga dengan vaksin bisa ikut mengurangi resiko terpapar yang lebih parah dan juga pandemi yang sudah cukup lama kita hadapi.
Vaksin gotong royong yang saya ikuti jenisnya adalah Sinopharm dan program ini di berikan kepada karyawan/ti yang pendanaanya di bebankan kepada perusahaan, jadi karyawan/ti sendiri tidak di pungut biaya alias gratis. Diberikan 2x suntik dengan interval atau jarak penyuntikan 21 hari.
Gimana rasanya?
Jujur, karena sudah menunggu dengan lama di tambah saat itu kasus cov*d melonjak, pemakaman penuh, UGD penuh membuat saya sedikit stres. Kok stres? Jelas, karena saya banyak terlalu banyak menyerap berita yang burul sehingga pikiran saya di penuhi ketakutan. Setelah bertanya sana-sini, menimbang-nimbang, berusaha menenangkan diri dengan membaca tingkat keberhasilan vaksin dan artkel positif lainnya barulah saya berani untuk melangkah.
Saya mendapatkan vaksin Sinopharm dari sebuah RS masih di satu komplek yang sama dengan tempat saya bekerja. Setelah melewati meja registrasi, meja screening dasar, barulah saya di panggil untuk penyuntikan. Sehabis itu saya di arahkan untuk masuk ke ruang observasi dimana teman-teman saya yang lainnya sedang menunggu. Observasi kira-kira dua puluh menit, jika tidak mengalami KIPI (Kejadian ikutan pasca imunisasi) barulah saya di perbolehkan pulang.
Efek samping vaksin bagi tiap orang berbeda ya buk. Kalau saya yang terasa adalah kepala rasanya berat sekali, seperti ada sesuatu yang mengganjal di leher belakang kepala saya. Istirahat adalah jalan ninja saya saat itu. Berharap setelah tidur sebentar efeknya akan hilang. Setelah saya analisa ternyata sakit kepala ini juga timbul karena sebelumnya saya sempat tegang dan stres hihihi.
Beberapa hal penting yang harus di lakukan sebelum vaksin adalah berikut ini:
1. Berpikiran positif dan rileks
Pikiran yang tenang, rileks dan positif adalah kunci. Jangan berfikir macam-macam hingga membuat mood kita menjadi down ya buk. Gak baik juga buat kesehatan kita nanti. Kalau terlalu stress bisa berdampak pada saat screening awal nanti.
2. Makan dan istirahat yang cukup
Pastikan sebelum kita melangkah ke pos vaksin perut kita sudah terisi ya buk. Banyaknya pos yang harus di lewati saat vaksin, di tambah antrian yang padat membuat kita harus menyimpan energi supaya kuat. Tidur cukup juga membuat tubuh kita menjadi prima pada saat bangun. Berolah raga kecil juga turut membantu lho buk. Saya kemarin hanya olahraga kecil keliling blok dengan sepeda.
3. Sediakan obat pereda demam
Efek samping setelah vaksin yang biasanya terjadi adalah demam dan sakit kepala jadi ada baiknya menyediakan obat penurun demam untuk berjaga-jaga jika mendapati demam pasca vaksin. Saat observasi setelah suntik biasanya di sarankan begitu oleh petugas kesehatan. Saya menyediakan paracetamol di rumah dan obat oles f*eshc*re untuk meringankan pusing. Harap di ingat ya buk, obat pereda demamnya hanya di minum jika demam terjadi kalau tidak mengalami efek samping ya nda usah :)
4. Membawa alat tulis sendiri
Buk, ada baiknya kita membawa alat tulis sendiri ya agar tidak bertukar dengan orang pada saat mengisi form registrasi. Lebih aman dan hati menjadi lebih tenang.
5. Tetap mematuhi prokes
Mungkin buibuk akan megalami antrian yang cukup panjang. Prokesnya jangan kendor ya buk. Menjaga jarak aman adalah cara terbaik untuk kita melindungi diri sendiri.
Yuk buibuk, kita bantu mensukseskan vaksin agar merata ke seluruh masyarakat. Jangan lupa, sudah vaksin bukan berarti kita mengabaikan prokes ya. Prokes tetap utama selama pandemi ini belum berakhir. Semoga tips di atas bisa membantu ya.
Sumber :
12 Komentar
Semoga sehat-sehat kita yaaa